Cara pintas wirausaha dengan Franchising / waralaba



Franchising (waralaba) adalah suatu metode bisnis yang saat ini sangat berkembang dengan pesat di Indonesia.Franchisor memberikan hak untuk melakukan pengelolaan bisnis dengan metode bisnis tertentu kepada frachisee dengan imbalan dan persentase dari penjualan atau keuntungan.
Berbagai dukungan diberikan oleh franchisor, seperti pelatihan, iklan, penyedian bahan baku dan sebagainya disamping itu ada juga jaminan modal kembali 100% jika dalam waktu 1 tahun tidak laku.

Para Francisee cukup membayar dengan jumlah tertentu dan menandatangani kontrak kerjasama untuk mendapatkan hak sebagai pelaku franchise.Metode Franchising ini merupakan salah satu cara memulai wirausaha, 

Tela Krezz
Firman adalah seorang anak muda yang kreatif, berhasil mengembangkan bisnis dari bahan dasar tela (singkong) yang diramu sedemikian rupa sehingga menghasilkan sebuah makanan ringan (snack) yang cukup enak dan gurih dengan merek dagang Tela Krezz.
Tela Krezz Firman saat ini telah merambah beberapa kota di Indonesia hanya dalam tempo yang cukup singkat 11 bulan, dengan jumlah gerai mencapai 250 unit.
Bermula dari sebuah gerobak yang tidak terpakai dengan modal awal Rp.3 juta Firman berhasil mengolah singkong menjadi makanan yang enak dan renyah. Singkong dibentuk dengan potongan-potongan sebesar jari dan digoreng lalu diberi bumbu dengan aneka rasa.
Melalui beberapa kali uji coba untuk mendapatkan singkong yang berkualitas akhirnya ditemukan resep untuk melunakan singkong menjadi lembut dan renyah seperti kentang.
Bahan baku singkong sangat banyak tersedia di Negara kita, dengan ketelitian dan kreatifitas dapat dihasilkan makanan berkualitas yang tidak kalah dengan makanan import.
Dari sejumlah gerainya kini Firman dapat membukukan omzet mencapai Rp.300 juta setiap bulan, dengan 30 orang karyawan Firman mengelola bisnisnya untuk melayani permintaan dari para franchisee di beberapa kota.Untuk usahanya dalam meningkatkan nilai produk pangan, Firman mendapat penghargaan UKM Award dari Kementrian Negara Urusan Koperasi dan UKM pada 2007
suatu bisnis untuk dapat berkembang pesat dengan modal kecil dan terbatas.

Namun saat ini Tela Krezz sudah banyak gerai yang di tutup, yang bisa kita tiru adalah inovasi dan keberanian dalam menjalankan bisnis, seperti kata Alm Bob Sadino, Pengusaha itu usaha yang dibuka bukan cuman diwacanakan.

Pengusaha Franchice Indonesia yang sukses melebarkan sayap ke luar negeri

Es Teler 77

Pada tahun 1981, seorang Ibu bernama Murniati Widjaja memenangkan lomba membuat Es Teler di Jakarta. Bermula dari lomba inilah, timbul sebuah gagasan untuk membuka warung tenda sederhana di pelataran teras sebuah pertokoan (Duta Merlin, sekarang Carrefour Harmony) di kawasan Jakarta Pusat.
 Warung sederhana dengan nama Es Teler 77 ini merupakan usaha keluarga yang ditangani langsung oleh Ibu Murniati bersama suaminya Trisno Budijanto, anak dan mantunya, Yenny Setia Widjaja dan Sukyatno Nugroho.

Pada tahun 1987, Sukyatno Nugroho mewaralabakan Es Teler 77. Ini merupakan usaha makanan cepat saji asli Indonesia yang pertama menerapkan sistem waralaba.

Dengan 180 gerai yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, Es Teler 77 bukan hanya meningkatkan citra makanan Indonesia di negeri sendiri tetapi juga memperkenalkan makanan Indonesia ke mancanegara. Saat ini Es Teler 77 dapat dikunjungi di Singapura, Malaysia dan Melbourne (Australia).

Ayam Bakar Mas Mono

Didirikan Agus Pramono, usaha Ayam Bakar Mas Mono pertama kali dirintis tahun 2001. Namun, sebenarnya di awal tahun 2000, pria asal Madiun itu sudah  membuka warung ayam bakar kaki lima di sebuah lahan kosong di dekat Universitas Sahid, Jakarta.
Ia dibantu oleh sang istri yang jago memasak. Pertama kali berjualan, Mas Mono membawa 5 ekor ayam yang ia jadikan 20 potong.

Dengan omzet sekitar Rp8-12 juta per hari, Ayam Bakar Mas Mono sukses membuka 15 cabang dan melebarkan bisnisnya ke luar Indonesia. Hingga saat ini, ia telah memiliki outlet di Malaysia dan total karyawan mencapai 1.020 orang. Peraih Asia Pasifik Entrepreneur Award 2010 tersebut juga membuka usaha di bidang biro travel umrah dan haji serta bisnis katering.

JCO Donuts & Coffee

Didirikan tahun 2005 silam, J.CO Donuts mengandalkan sajian donat. Perusahaan ini berdiri di bawah Johnny Andrean Group.
Selain donat, J.CO juga menyediakan kopi Arabika dari Indonesia, Brazil, Kolombia, Kosta Rika, dan Guatemala. Saat ini usaha beromzet milyaran tersebut telah membuka cabang di berbagai negara di Asia antara lain China, Filipina, Malaysia dan Singapura.

Kebab Turki Baba Rafi

Adalah Hendy Setiono, orang di balik usaha beromzet milyaran Kebab Turki Baba Rafi. Ia juga orang pertama yang mempelopori usaha gerai kebab di Indonesia.
Tahun 2003, untuk pertama kalinya pria asal Surabaya ini membuka bisnis kebab di kota asalnya. Terinspirasi dari perjalanannya ke Qatar, ia mencoba meracik kebab untuk pasar Indonesia.
Dengan modal awal sebesar Rp4 juta hasil pinjaman dari adik perempuannya, Hendy membuka usaha kebabnya bersama seorang teman. Menggunakan gerobak dan mangkal di salah satu sudut Jalan Nginden Semolo, Surabaya. Tak jauh dari area kampus dan tempat tinggalnya.
Di tahun pertama usahanya berjalan, ia berhasil membuka 6 cabang. Masuk tahun kedua, ia memutuskan membuka peluang kerjasama franchise. Tahun ketiga, usaha kebabnya sudah diwaralabakan dan pendirian PT. Baba Rafi Indonesia sebagai pemegang merek dagang Kebab Turki Baba Rafi.
Modal awal memulai bisnis ini sangat bervariasi dapat disesuaikan dengan ketersediaan modal anda, mulai dari 3.5 juta sampai mencapai ratusan juta rupiah.Salah satu contoh seorang usahawan muda yang berhasil menerapkan pola bisnis ini adalah Firmansyah Budi Prasetyo.

Ayo siapa yang mau menyusul untuk jadi wirausahawan sukses, syukur-syukur bisa mengikuti jejak pengusaha franchcise diatas


Related Posts:

0 Response to "Cara pintas wirausaha dengan Franchising / waralaba "

Contact Form

Name

Email *

Message *